Translate

News Update :

Teknologi Membran dalam Pengolahan Air Bersih

Kali ini akan kita bahas tentang Teknologi Membran dalam pengolahan air bersih. Reverse Osmosis (Osmosa Balik atau Osmosis Terbalik) yang telah dibahas pada artikel kami sebelumnya juga merupakan salah satu teknologi membran.

Teknologi membran memang sudah banyak digunakan di negara-negara maju, termasuk penggunaan teknologi membran dalam pengolahan air bersih, karena teknologi membran merupakan teknologi bersih yang ramah lingkungan (tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan). Teknologi membran dapat mengurangi senyawa organik dan anorganik yang berada dalam air tanpa adanya pengubahan bahan kimia dalam pengoperasiannya.

Proses membran yang dikenal luas dalam proses pengolahan air adalah proses membran berbasis gaya dorong tekanan seperti:

  • Mikrofiltrasi (MF)
  • Ultrafiltrasi (UF)
  • Nanofiltrasi (NF), dan
  • Reverse Osmosis (RO)
  • Proses membran tersebut merupakan tipe atau jenis membran berdasarkan pori membran.


    Keterangan mengenai Jenis Membran yang digunakan dalam pengolahan air bersih, adalah sebagai berikut:


    Dan materi-materi yang dapat dipisahkan oleh ke 4 proses membran tersebut adalah:


    Dikutip dari website resmi Prof. I Gede Wenten, yang merupakan penemu membran dan alumni ITB terbaik 1982, dan pernah juga menjadi pembicara pada "MTFD Conference 2014", bahwa proses membran merupakan pilihan yang tepat untuk produksi air minum dengan kemampuannya untuk merejeksi kontaminan organik dan anorganik yang berasal dari air. Membran telah teruji dalam pengolahan air dengan kapasitas berkisar dari 40-250.000 m3/hari dengan berbagai jenis umpan seperti air sumur dalam, air tanah, air payau, dan air laut.

    Pengembangan teknologi membran yang terus berlanjut dan semakin banyaknya plant yang telah teruji semakin membuktikan bahwa masa depan teknologi pengolahan air adalah teknologi membran. Hal ini didukung pula dengan semakin terjangkaunya harga unit membran selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Saat ini, proses berbasis membran telah dikembangkan pula untuk aplikasi selain pengolahan air, di antaranya penggunaan fuel cell di bidang energy, membran kontaktor, serta membran gas separation.

    Sumber:
    Enerba Teknologi dan Materi Membrane Technology For Desalination, Clean Water and Energy Efficiency Conference
    I Gede Wenten
    komentar | | Read More...

    Dokumentasi Acara MTFD Conference 2014 di Hotel Bidakara Jakarta

    Alhamdulillah, acara MTFD Conference (Membrane Technology for Desalination, Clean Water and Energy Effisiency Conference) alias Konferensi Teknologi membran untuk Desalinasi Air Bersih dan Efisiensi Energi yang diadakan oleh PT. Enerba Teknologi yang bekerjasama dengan BPPT, serta didukung oleh PT. Sinergi Mitra Teckindo, di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, pada tanggal 29 -30 Oktober 2014 lalu telah berlangsung dengan baik.

    Acara ini dihadiri oleh 43 peserta dari berbagai kalangan, dari kalangan pemilik dan pekerja di sektor industri maupun kalangan universitas.


    Acara MTFD (Membrane Technology for Desalination, Clean Water and Energy Effisiency) Conference 2014 sendiri bertujuan untuk mempercepat pemahaman di masyarakat berkaitan dengan teknologi membran untuk pengolahan air bersih (termasuk desalinasi), dan juga teknologi untuk efisiensi energi. Melalui acara ini diharapkan masyarakat mampu memahami perkembangan teknologi yang sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan di lingkungannya.

    Acara MTFD (Membrane Technology for Desalination, Clean Water and Energy Effisiency) Conference 2014 terbagi dalam 2 sesi yaitu Konferensi dan Workshop.

    1. Konferensi

    Konferensi diadakan pada tanggal 29 Oktober 2014, di ruang Bima, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

    Acara ini di mulai pada pukul 8.30 sampai dengan pukul 15.30 WIB. Sambutan disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara DR. Eng. Joni Prasetyo dan Guess Speaker dari PT.Sinergi Mitra Teckindo, lalu dilanjutkan dengan presentasi dari Plenary Lecture (Prof. I Gede Wenten dan Khoo Teng Guan), Keynote Speaker (DR. Yusuf Wibisono, Dr. Saeful, DR. Ir. Arie Harie Herlambang, M.Si, Dwi Handayana, Ir. MK3, DR. Achmadin Luthfi Machsun, dan DR. Hariyanto).


    Materi yang disampaikan pada acara Konferensi (MTFD Conference 2014) adalah:



  • Real time air and water quality monitoring system
  • Intensification in large scale SWRO plant
  • Energy recovery
  • The cause and counter measure of membrane fouling on two-phase flow for fouling control in membranes
  • FO membrane application for desalination as new approach in water desalination
  • Implementatif Reverse Osmosis in coastal area and small island in Indonesia
  • Waste water treatment
  • Membrane technology
  • Energy efficiency technology


  • Dalam Acara ini tampak para peserta cukup antusias, terutama saat sesi tanya jawab


    2.Workshop

    Workshop diadakan pada tanggal 30 Oktober 2014, pukul 08.00 - 16.30 WIB, di ruang Nakula, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

    Yang dibahas pada Workshop MTFD Conference 2014, adalah:

    Membrane Filtration Technology for Portable Application:


  • Basic parameters of RO process
  • Commercial membranes and membrane module configurations
  • Water chemistry of the desalination process
  • RO System configuration
  • Membrane fouling and performance recovery
  • Bio-fouling control in Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) Membrane


  • Wastewater Treatment Technology:

  • Basic principles WWTP units/WWT
  • Understand the importance if periodic evaluation unit WWTP/WWT
  • Understand how to optimize WWTP units/WWT so that it can reach of the waste water more optimal according to government regulations
  • Open a new discourse Biodeaner and AOP technologies in WWT optimization.



  • Pada workshop MTFD Conference 2014 ini DR. Ir. Arie Harie Herlambang, M.Si, Dwi Handayana, Ir. MK3, dan DR. Achmadin Luthfi Machsun yang mengisi acara.
    komentar | | Read More...

    Ciri air yang layak minum

    Air memang sangat penting bagi kehidupan, tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa air. Setiap harinya, tubuh manusia itu membutuhkan 5-8 gelas air. Dan tentu saja air yang dibutuhkan manusia itu adalah air bersih, air yang sehat atau air yang layak minum.

    Kondisi lingkungan saat ini memang telah membuat sumber air bersih terutama air yang layak minum semakin hari semakin berkurang, tidak semua orang di dunia ini yang mudah mendapatkan air bersih. Pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air terjadi dimana-mana. Dengan adanya pencemaran air ini, tentu sangat penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri air yang layak minum, bukan sekedar bersih tapi juga baik untuk kesehatan ketika diminum. Karena bisa saja air yang tidak sehat masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari.



    Kali ini blog pengolahan air bersih akan berbagi tentang standar air bersih yang sehat dan layak minum (dikonsumsi).  Ciri-ciri air yang layak minum, yaitu apabila telah sesuai dengan standar air bersih, yaitu sesuai dengan syarat sebagai berikut:

    Syarat Fisik:




  • Warna: air layak minum itu bening tidak keruh atau tidak berwarna apapun.




  • Bau: air layak minum seharusnya tidak berbau, karena bau bisa ditimbulkan oleh adanya pembusukan zat organik seperti bakteri dan kemungkinan merupakan akibat tak langsung dari pencemaran lingkungan.




  • Rasa: rasa dari air layak minum itu tidak aneh diluar dari rasa tawar khas air, atau tidak berasa. Adanya rasa lain pada air, menandakan adanya kandungan lain dalam air, jika getir di lidah kemungkinan mengandung zat yang tidak baik bagi kesehatan.




  • Partikel Fisik: air layak minum tidak mengandung partikel fisik, baik itu melayang maupun mengendap




  • Suhu: suhu air yang layak minum adalah 10-25


  • Syarat Kimia:




  • Ciri air yang layak minum adalah tidak mengandung bahan kimia yang mengandung racun, misalnya tidak mengandung Pb (timah), oleh karena itu tidak dianjurkan menggunakan pipa berbahan timah, air layak minum juga memiliki Ph 6,5-9,2, serta cukup yodium


  • Syarat Bakteriologis:
    Syarat ini berhubungan dengan kandungan mikroorganisme atau jasa renik di dalam air minum


  • Dalam 1cc air minum jumlah kuman harus kurang dari 100 kuman.



  • Tidak boleh mengandung bakteri E.Coli, bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan dan juga bakteri pathogen.


  • Setelah memperhatikan syarat air bersih (ciri air yang layak minum) ini, kita bisa dengan mudah mengenali apakah air yang akan masuk ke dalam tubuh kita aman bagi kesehatan kita atau tidak.

    Berbicara tentang ciri air yang layak minum, beragam teknologi pengolahan air juga tentu telah mampu menghasilkan air bersih yang layak untuk minum. Teknologi pengolahan air bersih ini sangat diperlukan, mengingat masalah air bersih yang telah menjadi masalah di seluruh dunia, baik itu adanya pencemaran yang membuat air bersih menjadi berkurang, atau lebih sedikitnya air tawar yang ada di permukaan bumi ini. Salah satu teknologi pengolahan air bersih yang dapat menghasilkan air layak minum adalah Teknologi Membran Reverse Osmosis (Osmosis Terbalik), baik itu desalinasi (pengolahan air asin dan air payau menjadi air tawar), maupun untuk mengolah air tanah menjadi air layak minum yang bebas bakteri dan kuman. Semua ciri air layak minum dan syarat air bersih tentu bisa didapat dengan pengolahan air menggunakan Teknologi Membran Reverse Osmosis ini, karena hasil akhir Teknologi Membran Reverse Osmosis juga adalah air layak minum.

    Silahkan anda baca artikel di blog ini untuk mengetahui tentang Teknologi Membran Reverse Osmosis (Osmosis Terbalik), atau kunjungi web "Enerba Teknologi". Atau anda juga bisa langsung mengikuti "Konferensi dan Workshop Teknologi Membran untuk Desalinasi Air Bersih" yang akan diadakan akhir bulan Oktober di Jakarta.

    Sumber:
    kamus ilmiah
    - properti kompas
    - bolehjuga
    komentar | | Read More...

    Konferensi & Workshop Teknologi Membran untuk Desalinasi Air Bersih & Efisiensi Energi (MTFD) 2014

    Ayooo ikuti Konferensi (Seminar) dan Workshop (Pelatihan): Teknologi Membran untuk Desalinasi Air Bersih dan Efisiensi Energi atau “Membrane Technology for Desalination, Clear Water and Energy Efficiency” (MTFD Conference) 2014. MTFD Conference 2014 diselenggarakan oleh "Enerba Teknologi" bersama "BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)", serta di sponsori oleh "IJSE (International Jurnal of Science and Engineering)".

    Konferensi dan workshop Teknologi Membran untuk Desalinasi Air Bersih dan Efisiensi Energi atau “Membrane Technology for Desalination, Clear Water and Energy Efficiency” (MTFD Conference) 2014 berusaha untuk menyediakan forum bagi para peneliti dari industri dan akademisi untuk berbagi ilmu tentang kemajuan terbaru dalam "aplikasi membran", "teknologi desalinasi", "material baru untuk membran", "proses optimasi membran" dan banyak lagi. Pada konferensi ini akan dibuka diskusi tentang isu-isu penting yang mendasar, dari konsep-konsep dasar untuk pengaplikasian serta dampak dan prospek dari teknologi desalinasi yang melibatkan semua sektor, baik itu akademisi, penelitian, serta praktisi bisnis dan industri pemerintah.

    Berikut keterangan mengenai  Konferensi (Seminar) dan Workshop (Pelatihan) Teknologi Membran untuk Desalinasi Air Bersih dan Efisiensi Energi atau “Membrane Technology for Desalination, Clear Water and Energy Efficiency” (MTFD) 2014:


    Konferensi:

    Rabu, 29 Oktober 2014
    Bima Room, Bidakara Hotel, Jakarta, Indonesia

    Plenary Lectures :

    I. Trends & Development Energy Recovery For Desalination
    II. MJIIT : Membrane Technology (Japan) Prof. Akira Kobayashi: Functional Coating by Using Advance Plasma Technology

    Keynote Speaker :

    I.Pre-treatment Technology
    • Prof. Farid Fadhillah (Saudi Arabia): Application of Layer by Layer (LbL) assembly to prepare thin film composite RO/NF membrane for seawater desalination.
    II.Energy Efficient Technology
    • Dr. Yusuf Wibisono (UNIBRAW):
    The cause and counter measures of membrane fouling on two-phase flow for fouling control in membranes.
    III.New Membrane Material
    • Dr. Saiful (UNSYIAH): FO membrane application for desalination as new approach in water desalination.
    IV. Feasibility Of Desalination And Water Treatment
    • Prof I Gede Wenten (ITB): Intensification In Large Scale Swro Plant.
    • Dr. Ir. Arie Harie Herlambang, M.Si (BPPT): Implementatif Reverse Osmosis In Costal Area And Small Island In Indonesia.

    Workshop (Pelatihan):

    Kamis, 30 Oktober 2014
    Nakula & Sadewa Room, Bidakara Hotel, Jakarta, Indonesia

    1. Membrane Filtration Technology for Potable
    Applications:
    • Basic parameters of RO process
    • Commercial membranes and membrane module configurations
    • Water chemistry of the desalination process
    • RO system configuration
    • Membrane fouling and performance recovery
    • Bio-fouling Control in Seawater Reverse Osmosis (SWRO) Membranes
    2. Wastewater Treatment Technology
    • Basic principles WWTP units / WWT
    • Understand the importance of periodic evaluation unit WWTP / WWT
    • Understand how to optimize WWTP units / WWT so that it can reach the quality of
    the waste water more optimal according to government regulations.
    • Open a new discourse Biocleaner and AOP technologies in WWT optimization

    Bagi anda yang berminat silahkan daftar di "MTFD Conference 2014"

    Keterangan lengkap bisa anda baca di:

    komentar ( 1 ) | | Read More...

    Krisis air bersih diperkirakan akan terjadi pada 2030

    Seperti dituliskan pada artikel sebelumnya, bahwa masalah air bersih di Indonesia memang begitu memprihatinkan, dan sudah semestinya menjadi perhatian semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Karena apabila masalah air bersih ini tidak segera diatasi, krisis air bersih diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030. Bahkan menurut Arjun Thapan, Penasehat Senior ADB (Bank Pembangunan Asia) untuk infrastruktur dan Air, peningkatan permintaan air pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 70-90% di Asia, dimana kekurangan suplai air mencapai 40%.

    Begitu peliknya masalah air bersih ini membuat para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “perarungan” untuk memperebutkan air bersih, sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi dan gas bumi. World Water Assesment Programme (WWAP)pun menegaskan bahwa krisi air di dunia akan memberi dampak yang mengenaskan, tidak hanya membangkitkan epidemic penyakit yang merenggut nyawa, tapi juga akan mengakibatkan bencana kelaparan.

    Perkiraan akan terjadinya krisis air bersih pada tahun 2030 seharusnya menyadarkan semua pihak, bahwa memang perilaku dan tangan manusia itu yang menyebabkan akan terjadinya krisis air bersih, baik dari sisi penggunaan air maupun kerusakan-kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh perilaku dan tangan manusia.

    Dari sisi penggunaan air, dapat dilihat bahwa banyak orang yang menganggap air itu merupakan benda sosial yang dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa memahami dengan baik prinsip perlindungan terhadap  air. Seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya menggunakan air secara bijak (menghambur-hamburkan air bersih), di DAS juga sumber air baku (sungai) sering difungsikan langsung untuk berbagai kegiatan sehari-hari (mandi, mencuci bahkan membuang kotoran/sampah), dimana hal ini dapat menimbulkan pencemaran sungai secara langsung.

    Selain itu kerusakan-kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh tangan manusia juga membuat sumber air bersih menjadi berkurang. Seperti penggundulan hutan yang menyebabkan berkurangnya daya resap tanah terhadap air, sehingga timbulah kekeringan. Berdasarkan data Departemen Kehutanan, hingga tahun 2000 saja di seluruh wilayah Indonesia diketahui luas lahan kritis yang mengalami kerusakan parah mencapai 7.956.661 hektare (ha) untuk kawasan hutan dan 14.591.139 ha lahan di luar kawasan hutan. Sedangkan pada tahun yang sama rehabilitasi (penanaman kembali) yang dilakukan pemerintah hanya mampu menjangkau 12.952 ha kawasan hutan dan 326.973 ha di luar kawasan hutan.

    Faktor lain yang menyebabkan terjadinya krisis air bersih yaitu: pertambahan populasi dan persebaran penduduk yang tidak merata, dimana pemanfaatan sumber daya air bagi kebutuhan manusia semakin hari semakin meningkat. Di satu sisi kebutuhan akan sumber daya air semakin meningkat pesat dan di sisi lain kerusakan dan pencemaran sumber daya air semakin meningkat pula sebagai implikasi industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidak disertai dengan penyebaran yang merata, sehingga menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar. Kemudian dapat kita lihat juga disini bahwa perilaku dan tangan manusialah menjadi faktor terjadinya krisis air bersih, dimana terjadinya pencemaran air yang sebagian besar disebabkan oleh aktifitas manusia yaitu adanya limbah pemukiman,  limbah pertanian, limbah industri termasuk pertambangan.



    Tak bisa kita bayangkan bagaimana bumi ini nantinya ketika krisis air global benar-benar terjadi, dimana air bersih akan sangat sulit ditemui. Saat ini saja, sepertiga penduduk bumi masih mengkonsumsi air yang bisa membahayakan kesehatan. Di Indonesia sendiri masalah air bersih ini menjadi masalah yang pelik, data menyebutkan bahwa pada tahun 2011 dari sekitar 200 jutaan penduduk Indonesia, baru 20% saja yang memiliki akses terhadap air bersih. Sedangkan sekitar 80%nya masih mengkonsumsi air yang tak layak bagi kesehatan. Bencana kekeringan juga terjadi di berberapa wilayah di Indonesia, bahkan hampir setiap tahunnya kekeringan ini melanda.

    Penyelamatan sumber-sumber air memang harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan demi mengatasi krisis air bersih ini, diantaranya adalah dengan menggalakan gerakan hemat air di semua sendi kehidupan, yang dapat dimulai dari hal paling kecil seperti pemanfaatan ulang air buangan untuk menyiram tanaman ataupun toilet, dan juga untuk sektor pertanian yang merupakan kegiatan ekonomi yang paling membutuhkan air. Upaya untuk mengatasi krisis air bersih bisa juga dengan menggalakan gerakan menanaman pohon; konservasi lahan, pelestarian hutan dan DAS; mengurangi pencemaran air, pembangunan tempat penampungan air hujan (seperti situ, embung, dan waduk); hingga pengembangan teknologi desalinasi untuk mengolah air asin (air laut) dan air payau menjadi air tawar, yang salah satunya bisa dengan menggunakan "teknologi membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik atau Osmosa Balik".

    Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Teknologi Membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik atau Osmosa Balik silahkan anda baca artikel kami di blog ini, atau silahkan anda kunjungi "enerba teknologi"

    sumber:
    slideshare
    alamendah
    duniaesai
    inilah.com



    komentar | | Read More...

    Masalah air bersih di Indonesia

    Masalah air bersih dan sanitasi merupakan masalah yang tak kunjung usai yang harus dihadapai pemerintah dan masyarakat di Indonesia. Padahal Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber Daya Air, dimana Indonesia memiliki enam persen persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan Asia pasifik, namun pada kenyataanya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih.

    Dari hasil penelitian Jim Woodcock, seorang konsultan masalah air dan sanitasi dari bank dunia, ada 100.000 bayi di Indonesia tewas setiap tahunnya yang disebabkan oleh diare, penyakit yang paling mematikan nomor dua setelah infeksi saluran pernapasan akut. Dan penyebab utama dari adanya penyakit tersebut tentu buruknya akses terhadap air bersih serta sanitasi. Datapun menyebutkan bahwa pada tahun 2011 dari sekitar 200 jutaan penduduk Indonesia, baru 20% saja yang memiliki akses terhadap air bersih, itupun kebanyakan di daerah perkotaan. Sedangkan sekitar 80% rakyat Indonesia masih mengkonsusmsi air yang tak layak untuk kesehatan.



    Walau dikatakan bahwa Indoesia merupakan Negara kaya akan ketersediaan air, namun potensi ketersediaan air bersih dari tahun ke tahun cenderung berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun. Sedangkan kecenderungan konsumsi air bersih justru naik secara eksponensial. Data kementrian kesehatan menyatakan bahwa 60% sungai di Indonesia tercemar, mulai dari bahan organic sampai bakteri-bakteri penyebab diare seperti Coliform dan Fecal Coli. Air sungai yang seharusnya dapat menjadi sumber kehidupan warga sekitar, justru malah tercemar dan warnanya berubah menjadi hitam pekat, sehingga tidak layak untuk dijadikan air minum, mandi, serta mencuci. Bakteri E.Coli juga dijumpai pada 75% air sumur dangkal di perkotaan. Hal ini menyebabkan akses air bersih menjadi semakin sulit. Dan tentu saja hal itu berimbas pada kondisi kesehatan warga yang menjadi buruk.

    Bukan hanya itu saja, masalah buruknya sanitasi juga menjadi bagian yang ikut memperburuk masalah air bersih di Indonesia. Word Bank Water Sanitation Program (WSP) pada tahun 2013 lalu menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua di dunia sebagai Negara dengan sanitasi buruk. PBB melansir data bahwa 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet dan masih buang air besar sembarangan seperti di sungai, laut, atau permukaan tanah setiap harinya. Itu berarti, setiap hari ada belasan ribu ton tinja dan ratusan ribu meter kubik air seni yang mencemari lingkungan.

    Pemerintah Indonesia sendiri memperkirakan bahwa Indonesia mengalami kerugian setiap tahunnya sebesar 56 triliun rupiah (jumlah yang setara dengaN 2,3% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB), hal itu diakibatkan dari buruknya kondisi air minum dan sanitasi. Tentu saja masalah air bersih di Indonesia ini adalah masalah bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat Indonesia.

    Masalah air bersih memang menjadi masalah yang tak kunjung usai, semua orang memang perlu menyadari bersama bahwa air bersih itu begitu penting. Kesadaran akan pentingnya air bersih juga berhubungan erat dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan, dan sadar untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Disamping itu pengembangan teknologi juga dapat digunakan untuk pengolahan air bersih, salah satunya adalah "desalinasi" yaitu mengolah air asin (air laut) dan air payau menjadi tawar, dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis.Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Reverse Osmosis (RO) atau Osmosa Tebalik silahkan anda ikuti artikel di blog ini atau kunjungi "enerba teknologi".


    sumber:
    kompasiana
    sindonews
    alamendah
    komentar ( 1 ) | | Read More...

    Pengolahan Air dengan Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik

    Di artikel sebelumnya dibahas tentang “pengolahan air asin menjadi air tawar (desalinasi)”, artikel kali ini akan membahas tentang pengolahan air bersih dengan teknologi membran Reverse Osmosis (osmosis terbalik), yang dapat digunakan untuk desalinasi (mengolah air asin menjadi tawar), dan juga mengolah air limbah atau air kotor menjadi air bersih. Reverse Osmosis (Osmosis Terbalik) ini memang telah banyak dipakai di beberapa negara seperti Amerika, Jepang, Jerman, Arab, Australia juga di Indonesia tentunya



    Pengertian Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik

    Reverse Osmosis merupakan kebalikan dari Osmosis, dimana osmosis adalah proses alami ketika dua cairan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh sebuah membran semipermiabel, maka cairan memiliki kecenderungan untuk bergerak dari konsetrasi rendah ke zat terlarut dengan konsentrasi tinggi untuk keseimbangan  potensial kimia.  Sedangkan "Reverse Osmosis adalah proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut tinggi melaui membrane semipermiabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik."

    Jadi "pengolahan air dengan ReverseOsmosis (RO) atau Osmosis Terbalik adalah suatu sistem pengolahan air dari air yang mempunyai konsentrasi tinggi melalui membran semipermiabel menjadi air yang mempunyai konsentrasi rendah (encer) dikarenakan adanya tekanan osmosis". Reverse Osmosis ini merupakan metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.

    Sekilas Sejarah Pengolahan Air dengan Teknologi Membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik.

    Proses Osmosis melalui membran semipermiabel pertama kali diamati pada tahun 1748 oleh seorang ilmuwan Perancis bernama Jean Antoine Nollet.  Namun osmosis hanya sebuah fenomena yang diamati di laboratorium selama 200 tahun berikutnya. Hingga pada akhir tahun 1940-an, para peneliti mulai memeriksa cara-cara pengolahan air murni dari air asin (desalinasi), dimana pada tahun 1949, University of California at Los Angeles (UCLA) pertama menyelidiki desalinasi air laut dengan menggunakan membran semipermiabel. Para peniliti dari UCLA dan University of Florida berhasil memproduksi air tawar dari air laut pada pertengan tahun 1950-an, tetapi fluks terlalu rendah untuk komersial. Hingga ditemukannya teknik untuk membuat membran asimetris  membraneditandai dengan “kulit” lapisan tipis efektif di atas wilayah substrat sangat berpori dan lebih tebal dari membrane, oleh Sidney Loeb di UCLA dan Srinivasa Sourirajan di National Research Council of Canada, Ottawa. Pada akhir tahun 2001, sekitar 15.200 instalasi desalinasi yang beroperasi atau dalam tahap perencanaan di seluruh dunia.

    Aplikasi Teknologi Reverse Osmosis

    Hingga kini pengolahan air dengan mengunakan teknologi membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik ini telah banyak digunakan / diaplikasikan, diantaranya adalah:

    - Pengolahan air asin (air payau) atau air laut menjadi air tawar yang dinamakan desalinasi, yang dapat menghasilkan air bersih bahkan air minum, dimana air bebas dari bakteri.

    - Pemurnian Air Minum:  Reverse Osmosis (RO) sudah banyak digunakan di seluruh dunia untuk pemurnian (filter) air kotor menjadi air bersih (air minum) untuk keperluan sehari-hari (rumah tangga).

    - Pemurnian Air dan Air Limbah: Di Los Angeles dan kota-kota lain di negara maju juga digunakan teknologi Reverse Osmosis (RO) dalam pemurnian air hujan yang dikumpulkan dari badai yang mengalir untuk irigasi lanskap dan industri pendingin sebagai solusi untuk masalah kekurangan air.

    - Industri Makanan: Reverse Osmosis (RO) juga telah digunakan pada industri makanan seperti penelitian pada konsentrasi jus jeruk dan jus tomat, serta dalam industri susu untuk produksi protein whey bubuk dan untuk konsentrasi susu. Dengan menggunakan RO ternyata dapat member keuntungan dalam hal biaya operasi yang rendah.

    - Cuci Mobil: Reverse Osmosis (RO) air telah sering digunakan juga dalam mencuci mobil pada bilasan akhir untuk mencegah bercak air pada kendaraan, karena dengan pengolahan air menggunakan teknologi RO ini dapat menghasilkan air murni yang kandungannya mineral rendah.

    - Industri Syrup: Di Canada, America Utara Reverse Osmosis (RO) juga digunakan dalam Industri Maple Syrup, yaitu dalam pengolahan nira menjadi syrup (gula cair), dimana nira dipisahkan dari air murninya. Dan hasil dari proses RO inipun adalah produk yang bermutu tinggi.

    Dan masih banyak lagi penggunaan teknologi Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik ini yang telah di aplikasikan di seluruh dunia.

    Untuk keterangan lebih jelas tentang Pengolahan air dengan Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik silahkan ikuti artikel kami selanjutnya. Atau kunjungi website "enerba teknologi" yang menyediakan sistem peralatan penyediaan air bersih dan pengolahan air bersih dengan Teknologi membran Osmosis Terbalik.

    sumber:
    - wikipedia
    id.wikipedia
    bisa kimia
    komentar ( 2 ) | | Read More...

    Desalinasi: Pengolahan Air Asin dan Air Payau menjadi Air Tawar

    Seperti tertera di artikel kami sebelumnya bahwa penerapan teknologi pengolahan air itu diperlukan untuk mengatasi masalah air bersih di Indonesia, salah satunya adalah dengan cara mengolah air asin (air laut) dan air payau menjadi air tawar, pengolahan air ini disebut  desalinasi (desalination atau desalinization).


    Desalinasi (Pengolahan Air Asin dan Air Payau menjadi Air Tawar)

    Air asin  merupakan  larutan yang mengandung beberapa jenis zat terlarut seperti garam-garam, yang jumlahnya rata-rata 3 sampai 4,5 % (sedang air payau dibawah 3% diatas 0,05%). Dengan desalinasi  maka air tawar dipisahkan dari air asin. Karena "desalinasi  adalah proses pemisahan yang digunakan untuk mengurangi kandungan garam terlarut dari air asin dan juga air payau hingga level tertentu sehingga air dapat digunakan sebagai air bersih". Proses desalinasi melibatkan tiga aliran cairan, yaitu umpan berupa air asin (misalnya air laut) ataupun air payau, produk bersalinitas rendah, dan konsentrat bersalinitas tinggi. Produk proses desalinasi umumnya merupakan air dengan kandungan garam terlarut kurang dari 500 mg/l, yang dapat digunakan untuk keperluan  industri, pertanian, dan domestik (kebutuhan air yang digunakan pada tempat-tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari). Hasil sampingan dari proses desalinasi adalah brine. Brine adalah larutan garam berkonsentrasi tinggi (lebih dari 35000 mg/l garam terlarut). Metoda yang digunakan pada proses pengolahan air ini disebut desalinasi air asin.

    Dalam pemisahan air tawar dari air asin (desalinasi air asin) dan air payau (desalinasi air payau), ada beberapa teknologi proses desalinasi yang telah banyak dikenal yaitu antara lain: porses distilasi atau penguapan, teknologi proses dengan menggunakan membran, proses pertukaran ion dll. Proses desalinasi dengan cara distilasi adalah pemisahan air tawar dengan cara merubah phase air, sedangkan pada proses dengan membran yakni pemisahan air tawar dari air asin ataupun air payau dengan cara pemberian tekanan dan menggunakan membran Reverse Osmosis (Osmosa Balik / Osmosis Terbalik) atau dengan cara elektrodialisa.

    Teknologi desalinasi dengan cara distilasi biasanya memerlukan energi yang sangat besar untuk perubahan fase. Harga energi yang terus meningkat menyebabkan proses tersebut menjadi tidak kompetitif. Sementara itu teknologi membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik / Osmosa Balik  pada saat ini sedang berkembang dengan pesatnya, hal ini disebabkan karena kegunaannya yang strategis pada proses pemisahan. Dibandingkan teknologi pemisahan lainnya, teknologi membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosa Balik atau Osmosis Terbalik menawarkan keunggulan seperti pemakaian energi yang rendah, sederhana dan ramah lingkungan



    Pengolahan air asin menjadi air tawar (desalinasi) menggunakan teknologi membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosa Balik

    Teknologi pengolahan air asin dengan teknologi membran Reverse Osmosis(RO) atau Osmosa Balik banyak dipakai di banyak negara seperti Amerika, Jepang, Jerman dan Arab. Teknologi ini banyak dipakai untuk memasok kebutuhan air tawar bagi kota-kota tepi pantai yang langka sumber air tawarnya. Pemakai adalah kapal laut, industri farmasi, industri elektronika, dan rumah sakit. Tentu saja di Indonesia juga teknologi pengolahan air ini telah dipakai, bahkan oleh Kementrian Kelautan kita. Jika anda membutuhkan alat pengolahan air asin dengan teknologi membran Reverse Osmosis (RO) (Osmosa Balik / Osmosis Terbalik) silahkan kunjungi website kami.

    Keunggulan teknologi membran Reverse Osmosis (RO) (Osmosa Balik / Osmosis Terbalik) adalah kecepatannya dalam memproduksi air, karena menggunakan tenaga pompa. Kelemahannya adalah penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri dan kerak kapur atau fosfat yang umum terdapat dalam air asin atau laut. Untuk mengatasi kelemahannya tersebut, pada unit pengolah air Reverse Osmosis (RO) atau osmosa balik (osmosis terbalik) selalu dilengkapi dengan unit anti pengerakkan dan anti penyumbatan oleh bakteri.

    Pada proses desalinasi menggunakan membrane Reverse Osmosis (RO) atau Osmosa Balik (Osmosis Terbalik), air pada larutan garam (air asin) dipisahkan dari garam terlarutnya dengan mengalirkannya melalui membran water-permeable. Permeate dapat mengalir melalui membran akibat adanya perbedaan tekanan yang diciptakan antara air asin (umpan) bertekanan dan produk, yang memiliki tekanan dekat dengan tekanan atmosfer. Sisa umpan selanjutnya akan terus mengalir melalui sisi reaktor bertekanan sebagai brine. Proses ini tidak melalui tahap pemanasan ataupun perubahan fasa. Kebutuhan energi utama adalah untuk memberi tekanan pada air umpan. Desalinasi air payau membutuhkan tekanan operasi berkisar antara 250 hingga 400 psi, sedangkan desalinasi air laut memiliki kisaran tekanan operasi antara 800 hingga 1000 psi. Air hasil olahan desalinasi dengan teknologi membaran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosa Balik ini sudah bebas dari bakteri dan dapat langsung diminum.

    Untuk mengetahui lebih lengkap tentang pengolahan air dengan desalinasi menggunakan teknologi membran Reverse Osmosis atau Osmosa Balik, ikuti artikel kami selanjutnya, atau kunjugi "enerba teknologi" untuk pemesanan sistem peralatan pengolahan air dengan Reverse Osmosis (RO) atau SWRO.


    sumber:
    ejurnal
    majarimagazine
    ristek
    makalah-pdf
    komentar ( 3 ) | | Read More...

    Pengolahan Air Bersih

    Pengolahan air bersih - Air bersih merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Karena dengan adanya air yang bersih, kualitas hidup masyarakat sehat bisa diwujudkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan sistem pengolahan air bersih maupun air limbah domestik, baik untuk hunian, maupun untuk perusahaan dan industri.

     Air bersih adalah air yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah tangga yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan apabila diminum harus dimasak terlebih dahulu. Air yang diolah untuk menjadi air bersih berasal dari air permukaan, mata air, dan air tanah.  Kenyataan yang ada memang  menunjukkan bahwa tidak semua daerah mempunyai sumber daya air yang baik (air bersih).


    Masalah air bersih di Indonesia - Cadangan air Indonesia mencapai 2.530 km3 /tahun yang termasuk dalam salah satu negara yang memiliki cadangan air terkaya di dunia. Dalam data lain menunjukkan, ketersediaan air di Indonesia mencapai 15.500 m3 per kapita per tahun. Angka ini masih jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 m3 per tahun. Namun jika ditinjau ketersediaannya perpulau akan sangat lain dan bervariasi.

    Pulau Jawa yang luasnya mencapai tujuh persen dari total daratan wilayah Indonesia hanya mempunyai empat setengah persen dari total potensi air tawar nasional, namun pulau ini dihuni oleh sekitar 65 persen total penduduk Indonesia. Kondisi ini menggambarkan potensi kelangkaan air di Pulau Jawa sangat besar. Jika dilihat ketersediaan air per kapita per tahun, di Pulau Jawa hanya tersedia 1.750 meter kubik per kapita per tahun, masih di bawah standar kecukupan yaitu 2000 meter kubik per kapita per tahun.  Jumlah ini akan terus menurun sehingga pada tahun 2020 diperkirakan hanya akan tersedia sebesar 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Padahal standar kecukupan minimal adalah 2.000 m 3 per kapita per tahun . Apabila fenomena ini terus berlanjut maka akan terjadi keterbatasan pengembangan dan pelaksanaan pembangunan di daerah-daerah tersebut karena daya dukung sumber daya air yang telah terlampaui.

    Wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di tengah lautan lepas juga merupakan daerah-daerah yang sangat miskin akan sumber air bersih. Sumber daya air yang terdapat di daerah tersebut umumnya berkualitas buruk, misalnya air tanahnya yang payau atau asin. Sumber air yang secara kuantitas tidak terbatas adalah air laut, walaupun kualitasnya sangat buruk karena banyak air laut menjadi air tawar tersebut dikenal mengandung kadar garam atau TDS (Total Dissolved Solid) sangat tinggi.


    Pengolahan Air Bersih - Untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih,  salah satu caranya adalah dengan penerapan teknologi pengolahan air yang sesuai dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi dan SDM (sumberdaya manusia), selain kondisi sumber air bakunya sendiri. Pengolahan air bersih adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk memberikan perlindungan pada sumber air dengan perbaikan mutu asal air sampai menjadi mutu yang diinginkan dengan tujuan agar aman dipergunakan oleh masyarakat pengkonsumsi air bersih.

    Salah satu cara pengolahan air atau untuk mendapatkan air bersih adalah dengan cara mengolah air asin menjadi air tawar. "Proses pengolahan air asin (payau) atau air laut menjadi air tawar ini disebut desalinasi". Yaitu mengurangi kadar garam yang terkandung pada air laut sampai pada level tertentu sehingga air asin tersebut layak untuk dipergunakan seperti halnya air tawar.

    Untuk mengetahui info tentang pengolahan air asin atau air laut menjadi air tawar, tunggu artikel blog ini berikutnya. Kunjungi juga website enerba teknologi untuk pemesanan alat pengolahan air bersih dengan desalinasi, yaitu dengan metode Reverse Osmosis (RO) atau Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).

    sumber:
    ejurnal
    scribd
    komentar | | Read More...

    Pengertian Air dan Sumber Daya Air

    Pengertian dan Definisi Air

    Air adalah suatu senyawa yang sangat penting dan istimewa bagi kehidupan di bumi. Air juga merupakan salah satu sumber kekuatan dan energi yang ada di bumi. Hampir 71% permukaan bumi ditutupi oleh air. Sekitar tiga per empat bagian tubuh manusia juga terdiri dari air, dan takkan ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup tanpa air.

    Volume air yang terdapat di dalam tubuh manusia adalah sekitar 65% dari berat badanya, dan volume tersebut bervariasi pada masing-masing orang, pada masing-masing organ tubuh volume air juga bervariasi. Organ tubuh manusia yang mengandung banyak air diantaranya adalah otak, ginjal, darah, otot, dan tulang. Dimana pada otak manusia terdapat sekitar 74,5%, pada ginjal 82,7%, darah 83%,dan tulang 22%.

    Air adalah substansi kimia yang mempunyai rumus H2O atau disebut juga dihidrogen monoksida. Satu molekul air tersusun dari 2 atom Hidrogen yang terikat secara kovalen dengan 1 atom Oksigen.  Nama air biasanya mengacu pada keadaan cair dari senyawa. Fase padat yang dikenal sebagai es dan fase gas disebut uap. Dan air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.

    Air merupakan suatu pelarut yang penting, dimana air memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, serta beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air mempunyai sifat: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa pada kondisi standar yaitu pada temperatur 273,15 K (0 °C) dan tekanan 100 kPa (1 bar).



    Sumber Daya Air

    Sumber daya air adalah air dan semua potensi yang terdapat pada air, sumber air, termasuk sarana dan prasarana pengairan yang dapat dimanfaatkan, namun tidak termasuk kekayaan hewani yang ada di dalamnya.

    Sumber daya air juga merupakan sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, Industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Dan tentu saja yang sangat diperlukan oleh manusia adalah air tawar. Air di bumi 97%nya adalah air asin sedangkan air tawar hanya 3 %, itupun lebih dari 2/3 bagian air tawar di bumi berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub.

    Air tawar yang tidak membeku dapat di temukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan udara. Air Tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, termasuk sejak dunia telah kehilangan lebih dari stengah lahan basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.

    Sumber:
    slideshare
    poztmo
    - artikel lingkungan hidup

    komentar | | Read More...
     
    Design Template by panjz-online | Modified by EN-ilmair for enerba teknologi | Support by creating website | Powered by Blogger